Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan Internasional adalah kegiatan transaksi jual-beli barang dan jasa antarnegara (internasional). Perdagangan internasional dapat diartikan sebagai perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama.
Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP.
Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun, dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional. Agar mendapat keuntungan, setiap negara membahas dan menyiasati model perdanganan internasional seperti apa yang dapat saling menguntungkan.
Teori Perdagangan Internasional
Teori perdagangan internasional adalah teori yang menjelaskan tentang arah dan komposisi terhadap perdagangan antar negara serta bagaimana efeknya tersebut terhadap perekonomian suatu negara.
1. Teori dari Kaum Merkantilis
Merkantilisme adalah suatu sistem kebijaksanaan ekonomi yang dianut di daratan Eropa sekitar abad ke-enam belas dan tujuh belas. Dipelopori oleh Colbert, Thomas Mun, Sir Josiah Child, dan lain-lain.
Inti pokok aliran Merkantilisme adalah menginginkan peranan Pemerintah yang seluas-luasnya dalam bidang perekonomian supaya terdapat surplus ekspor di atas impor pada perdagangan luar negeri sehingga dapat terus memupuk cadangan logam mulia.
Jadi sumber kemakmuran terletak pada
banyaknya persediaan logam mulia serta dicapainya ekspor surplus atas nilai
impor Realisasinya dengan cara:
- Mendorong meningkatkan ekspor
- Membatasi impor
- Memperluas daerah koloni/jajahan guna mendapatkan logam mulia atau bahan mentah yang murah
- Memperoleh monopoli dalam perdagangan
2. Teori dari Kaum Klasik
Asumsi yang diajukan Kaum Klasik:
- yang diperdagangkan dua barang dan yang berdagang dua negara.
- ongkos produksi dianggap tetap.
- ongkos transportasi diabaikan.
- tidak ada perubahan teknologi.
- teori nilai berdasarkan tenaga kerja.
- faktor produksi bebas bergerak di dalam negeri tetapi tidak dapat melampaui batas negara
- adanya persaingan di pasar barang dan pasar faktor produksi.
- distribusi pendapatan tetap.
Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
Ada beberapa hal yang mendorong negara untuk melakukan perdagangan dengan negara lain:
a. Kebutuhan Negara dan Masyarakat
Pada dasarnya setiap negara tidak mampu memproduksi semua kebutuhan negara dan masyarakatnya, maka perdagangan Internasional akan mempermudah negara meraih barang atau jasa yang dibutuhkan.
b. Perbedaan sumber daya alam.
Letak geografis setiap negara berbeda-beda, inilah yang mempengaruhi kekayaan SDA (Sumber Daya Alam) sebuah negara serta membuat negara dan lainnya akan berbeda. Padahal SDA merupakan sumber utama sebuah negara, maka setiap negara memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Contohnya Indonesia terkenal dengan hasil bumi berlimpah seperti kopi, lada, lada, cengkeh, teh dan banyak lagi hasil bumi lainnya. Berbeda dengan Australia yang terkenal sebagai penghasil hewan ternak seperti sapi. Nah, hal ini menjadi pendorong perdagangan Internasional antara Indonesia yang membutuhkan daging dan Australia membutuhkan hasil bumi.
c. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Ketika persaingan kualitas dipasar bersaing, maka
SDM (Sumber Daya Manusia) juga harus ikut ditingkatkan agar dapat bersaing
untuk meningkatkan kualitas diri masing-masing sehingga tidak kalah dari
berbagai kompetitornya. Jadi upaya untuk meningkat kualitas SDM untuk menjadi
lebih baik juga menjadi sebuah faktor pendorong dalam perdagangan
Internasional, sehingga penduduk lokal bisa berkompetisi dengan layak dan fair.
d. Meningkatkan Pedapatan Negara
Perdagangan Internasional bisa meningkatkan income
sebuah negara, maka banyak negara membuat kebijakan-kebijakan nasional dalam
hal mempermudah proses ekpor maupun impor barang. Dimana setiap transaksi
ekspor atau impor, negara juga akan menerima pendapatannya berupa pajak barang
dan pendapatan. Selain itu, negara juga bisa ekspor barang hasil dari
perusahaan BUMN.
e. Perluasan Target Pasar
Bagi sebagian produsen sulit untuk berkembang
karena takut kelebihan jumlah produksi apabila melakukan produksi dalam sekala
besar. Sementara sebagian produsen lainnya, justru sengaja melakukan produksi
secara besarbesaran agar barang menumpuk. Sehingga kelebihan dalam jumlah produksi
(excess production/over supply) dapat diarahkan ke pasar luar negeri. Dengan
demikian itulah hal yang menjadi pendorong perdagangan Internasional sebuah
negara agar dapat memaksimalkan potensi industri dalam negeri.
f. Perbedaan iklim
Iklim akan mempengaruhi kekayaan SDA sebuah negara,
perbedaan ini membuat sebuah negara tidak bisa memproduksi semua kebutuhan
mereka sendiri. Oleh sebab itu, import barang merupakan solusi cepat dalam menyelesaikan
masalah keterbatasan kebutuhan.
Contoh Indonesia sebagai produsen tempe terbesar di
dunia, sebab mayoritas masyarakatnya suka mengkonsumsi tempe. Namun, iklim di
Indonesia kurang bersahabat dengan kedelai, sehingga kedelainya memiliki
kualitas kurang baik. Jadi, untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kualitas
tempe Indonesia, mereka harus mengimpor kedelai dari negara dengan kualitas
kacang kedelai yang terbaik tentunya.
g. Perbedaan selera
Selera dari masyarakat bisa menjadi salah satu
faktor pendorong perdagangan Internasional. Contohnya ada negara A dengan
penghasil buah dan sayur, negara B penghasil daging sapi. Masyarakat di negara
A lebih suka mengkonsumsi daging sapi, sementara masyarakat negara B lebih suka
buah dan sayuran. Kondisi tersebut akan menjadi pendorong perdagangan
Internasional untuk memenuhi selera masyarakatnya. Hal ini akan memberi
keuntungan besar bagi ke dua negara, sebab bahan makanan di konsumsi secara
keseluruhan.
h. Transportasi Antar Negara
Dengan adanya perkembangan zaman dan teknologi yang
semakin canggih dapat membuat alat transportasi yang mampu mencakup semua
negara. Kehadiran dari transportasi ini membuat kegiatan perdagangan
Internasional menjadi lebih mudah. Baik itu dimulai dari transportasi darat
(kereta api, trucking,dll), udara (pesawat terbang), dan laut (kapal), dengan
jangka waktu ekspor dan impor barang yang relatif lebih cepat. Transportasi
inilah juga sebagai factor pertukaran informasi, teknologi, dan menjadi faktor
pendorong perdagangan Internasional yang sangat penting.
i. Mencari Dukungan Luar Negeri
Mencari dukungan luar negeri ternyata merupakan hal
yang dapat mendorong negara untuk melakukan perdagangan Internasional dengan
lebih luas dan lebih cepat. Dengan adanya dukungan dari berbagai negara, maka
kesempatan dalam berpartisipasi dalam dunia global juga akan semakin besar. Oleh
karena itu, sehingga negara tersebut akan mendapat dukungan dari negara lain
saat membutuhkannya, terutama untuk negara yang sering mengalami sengketa. Jika
memiliki banyak mitra dagang, semakin banyak dukungan luar negeri kepada suatu
negara tersebut.
Baca Juga: Manfaat, Keuntungan, kerugian dan Jenis-Jenis Perdagangan Internasional
Faktor Penghambat Perdagangan Internasional
a. Keamanan Suatu Negara
Keamanan merupakan faktor penting dalam kesuksesan
perdagangan Internasional, sebab keamanan sangat berpengaruh saat menjalin
kerja sama dengan negara lain. Bilamana negara tidak aman, maka orang akan merasa
takut untuk melakukan transaksi.
b. Kebijakan Perdagangan Internasional dari Pemerintah
Setiap negara memiliki kebijakan perekonomian tersendiri, tetapi kebijakan itu seringkali menjadi penghambat perdagangan Internasional. Kebijakan seperti pembatasan jumlah import, biaya eksport import terbilang sangat besar, dan proses birokrasi memakan banyak waktu.
Kebijakan
seperti itu membuat pelaku usaha berfikir panjang untuk melakukan perdagangan
dengan negara tersebut. Meskipun setiap kebijakan memiliki kelebihan dan
kekurangan, bila hasil dari kebijakan tersebut menjadi penghambat perdagangan
Internasional investor akan mencari negara lain yang lebih bersahabat.
c. Rendahnya Sumber Daya Alam
Negara yang memiliki ragam SDA unggulan dengan jumlah tidak terbatas, bisa memiliki peran besar dalam perdagangan Internasional. Sementara negara dengan SDA sedikit tidak akan bisa berbicara besar dalam perdagangan Internasional. Oleh karena itu, sumber daya alam sebuah negara akan menjadi penghambat perdagangan Internasional dari suatu negara.
d. Pembatasan Impor dan Penetapan Tarif
Pada umumnya negara akan lebih menekan ekpor lebih
besar dibandingkan dengan import, sebab menjadi kemampuan produk dari sebuah
negara di dunia Internasional. Ekspor akan membantu pertumbuhan ekonomi negara
dengan menymbang devisa, sehangga banyak negara membuat tarif besar untuk
produk import.
Jadi, masyarakat akan lebih produk lokal di banding
dengan produk import yang harganya tentu lebih besar. Hal ini menjadi
penghambat perdagangan Internasional, khususnya para importer harus mengeluarkan
biasa besar agar produknya bisa masuk ke negara tersebut.
e. Peraturan Politik Ati-dumping
Penerapan aturan politik anti-dumping dengan tujuan
melindungi produk dan pengusaha lokal dari produk import, terutama bila produk
memiliki harga lebih murah dari produk lokal. Jadi negara memberi harga tinggi untuk
bea produk import, seperti yang dilakukan oleh Indonesia terhadap produk China
dari global market atau pasar bebas.
f. Mata Uang Berbeda Antar Negara
Perbedaan mata uang dalam transaksi bisa menjadi
penghambat perdagangan Internasional, sebab nilai tukar uang harus
dikonversikan kepada mata uang negara yang berkaitan. Bilamana pihak pengimport
barang memiliki nilai tukar mata uang lebih rendah, maka biaya yang akan dikeluarkan
lebih besar, sehingga akan terus menjadi penghambat selama belum ada mata uang
yang ditetapkan.
g. Kurs Mata Uang Tidak Stabil
Setiap negara memiliki mata uang berbeda-beda
dengan nilai tukar berbeda, selisih nilai tukar mata uang itulah yang di maksud
kurs mata uang. Jadi kondisi kurs tidak stabil akan membuat importer dan
eksporter mengalami kesulitan dalam menentukan harga, sehingga berdampak pada permintaan
dan penawaran. Hal ini membuat pengusaha enggan melakukan eksport import dengan
kondisi kurs tidak stabil.
h. Proses Pembayaran Sulit denga Resiko Besar
Ketika terjadi transaksi perdagangan internasional,
tentu tidak dengan jumlah sedikit dan pembayaranpun dengan angka besar. Bila
harus melakukan pembayaran secara tunai akan merepotkan dan memiliki resiko
sangat besar, sehingga mereka akan menggunakan L/C, Kliring Internasional atau
Telegraphic Transfer. Jenis pembayaran ini membutuhkan waktu proses pencairan
dan menjadi penghambat perdagangan Internasional.
i. Organisasi Regional
Organisasi regional seperti ASEAN untuk wadah Asia
Tenggara dalam bidang politik, pendidikan, sosial, budaya, dan ekonomi. Jadi
wadah ini akan berusaha memberi keuntungan besar kepada anggotanya. Sedangkan
untuk negara di luar anggota akan mengalami kesulitan dalam eksport import
barang. Hal ini disebabkan, negara di luar anggota tidak memiliki kesepahaman
untuk saling menguntungkan.
j. Peperangan
Kondisi keamanan negara bisa menjadi penghambat
perdagangan Internasional termasuk peperangan antara negara satu dengan negara lainnya.
Apabila negara-negara yang bersengketa tersebut menjalin kerja sama dengan
suatu negara misalnya Indonesia, maka bisa memberi dampak buruk juga bagi
Indonesia tentunya.
Baca Juga: Pengertian, Tujuan, Manfaat, Bentuk-bentuk, dan Lembaga Kerjasama Ekonomi Internasional
Posting Komentar